KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan
manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal
tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama
Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian
bangsa.
Segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat
itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadianyang ada,
karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali
suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Sistem
ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat,
peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku
manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang
sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng
kepribadian bangsa.
Sistem sosial meliputi hubungan
dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem teknologi meliputi
segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai budaya yang
berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup.
Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya
akulturasi tersebut.
Pada dasarnya masyarakat daerah
timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap
bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat
istiadat yang ada di Indonesia. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan
asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti
peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat
bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone,
komputer, dll.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2.
Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3.
Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang
cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses
akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot
yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena
proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar
sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar